Catatan Akhir Tahun 2024
REVOLUSI.co.id– Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) yang dulu pernah mempunyai taring dan Taji yang sangar bahkan banyak koruptor yang dikandangi, kini berubah menjadi satu lembaga yang hanya menjadi penjilat serta bermain drama drama politik, sehingga membangkitkan para koruptor kembali berkuasa.
Lembaga anti Rasua satu – satu nya yang diharapkan oleh rakyat Indonesia yang berani meringkus para koruptor tanpa pandang bulu, hingga pada waktu itu ada istilah cecak buaya, yang dimana KPK berani melawan atas kriminalisasi ketua KPK pada saat itu.
Bahkan rakyat pun berbondong – bodong dari penjuru arah memberikan dukungan terhadap KPK. Namun sekarang ini malah terbalik 90 derajat, dimana KPK sekarang ini hanya menjadi cemoohan Rakyat Indonesia, bahkan kekecewaan rakyat Indonesia kepada lembaga anti rasua itu, semakin menguat.
Semua itu diakibatkan oleh para pimpinan KPK yang hanya bisa bermain drama – drama politik saja, bukannya menangani pencegahan korupsi. Penyajian drama politik yang disuguhkan oleh KPK telah membuat jemu rakyat Indonesia, bahkan tak banyak rakyat Indonesia yang berharap KPK agar dibubarkan saja.
Seharusnya KPK fokus pada pemberantasan korupsi, agar korupsi di negeri ini, hilang tak berbekas, dan membuat efek jera bagi para koruptor. Padahal banyak masyarakat yang telah melaporkan kasus korupsi yang dilakukan oleh para pejabat baik di Pusat maupun di pemerintahan daerah, namun semua itu hanya angan – angan saja untuk di tindak, nyata nya menumpuknya laporan masyarakat, hingga tidak tersentuh untuk ditindak.
Kekecewaan masyarakat Indonesia kepada KPK semakin menyeruak, setelah adanya dugaan anak dan menantu mantan presiden yang dilaporkan namun hingga saat ini tidak pernah ditindak, salah satunya kasus Blok Medan.
Lantas KPK akan menjadi seperti apa sekarang ini, apakah KPK hanya sebagai bumbu politik atau boneka politik, yang dimana selalu menyuguhkan drama – drama yang tak jelas, dan tidak bekerja seperti layaknya lembaga anti rasua. Kita sebagai rakyat hanya berharap berantas korupsi sampai akar nya dan tak butuh drama politik yang tidak mendidik, rakyat Indonesia cerdas – cerdas sehingga bisa menilai KPK itu seperti apal sekarang ini. ( REDAKSI )