REVOLUSI.co.id– Money Politik atau politik uang, yang selalu dilakukan oleh pemain politik yang harus akan kekuasaan, bahkan berbagai cara – cara bentuk kampanye hitam dihalalkan demi sebuah jabatan.
Politik uang biasanya dilakukan oleh orang -orang partai politik yang harus akan kekuasaan, bahkan terjadinya juga di masa masa pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah. Walau pun undang – undang melarang dan memberikan sangsi, tetapi pada kenyataannya, itu selalu dilakukan setiap pesta demokrasi di negeri Indonesia ini.
Perlu kita sadari bahwa politik uang ada karena adanya partai politik, maka sudah tidak asing lagi money politik di negeri ini, karena hingga saat ini belum ada satu pun orang – orang yang bermain maney politik tertangkap dan dijebloskan ke penjara.
Hal ini membuktikan bahwa partai politik yang selalu menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan dan meraih suara terbanyak, namun anehnya masyarakat pun malah mengikuti alur yang dilakukan oleh orang – orang yang berada dilingkaran politik.
Dari sekian banyaknya partai politik di Indonesia, baik partai politik dengan ideologi Pancasila, atau ideologi agama tetap mereka menghalalkan segala cara termasuk politik uang. Maka apa yang terjadi, carut – marutnya negara ini, dan tumbuhnya koruptor di negeri ini diakibatkan oleh partai politik.
Jadi sebenarnya yang memberikan contoh yang tidak baik itu adalah partai politik dan para calon kepala daerah, yang selalu menghalalkan segala cara, namun yang jadi anehnya belum ada orang yang bagi – bagi sembako dan bagi – bagi uang di dalam kontestasi politik menjadi tersangka . Bahkan aparat penegak hukum pun seolah diam membisu dan berpura – pura tidak mengetahui apa itu money politik.
Dengan begitu maka sepatutnya bila masyarakat kita terjerat dalam kemiskinan dan kebodohan, karena selalu dibodohi oleh politik uang dan sembako yang dimana akan menyengsarakannya selama 5 tahun kedepan. Wajar bila banyak kepala daerah dan anggota DPR RI, anggota DPRD Provinsi dan kabupaten/kota yang terjerat korupsi, karena mereka ingin mengembalikan cost politik yang cukup besar. (R***)