Bandung, REVOLUSI.co.id– Hebat nya Pemerintahan Provinsi Jawa Barat di masa Kepemimpinan Ridwan Kamil dan UU, bila kita melihat dan mendengarkan bahwa dana hibah Pemprov Jabar dimasa itu sangat ugal – ugalan, bahkan mencapai Rp. 3 triliun. Namun manfaat dari dana hibah itu hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang.
Hal ini terbukti dalam pembagian dana hibah di Pemprov Jabar tidak merasa dan tidak mementingkan rasa keadilan, karena ada saja yang mendapatkan dana hibah dari Pemprov Jabar hanya itu – itu saja, sedangkan pesantren kecil dan yayasan kecil masih banyak yang belum pernah menikmati dana hibah Pemprov Jabar.
Dengan dana hibah yang mencapai 3 triliun, ada keanehan yang mendasar, karena ternyata Pemprov Jabar Nunggak BPJS Kesehatan sebesar Rp. 300 miliyar. Ini capaian hebat dan perlu adanya acungan jempol Kepada Gubernur terdahulu, yang mampu meninggal BPJS 300 miliyar dan mengeluarkan dana hibah 3 triliun.
Patut kita fahami, ternyata dalam masa – masa sulit yang dialami rakyat Jawa Barat, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak di kebiri oleh tunggakan BPJS Kesehatan sebesar Rp. 300 miliyar, jadi sangat miris sekali bilah Kepemimpinan Gubernur terdahulu lebih mementingkan dana hibah dibanding BPJS Kesehatan Untuk rakyat Jabar.
Seperti yang diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat sekarang yaitu Kang Dedi Mulyadi, yang dimana pada waktu itu dana hibah Pemprov Jabar ugal -ugalan bahkan mencapai 3 triliun, hanya untuk kepentingan yang tidak urgensi. Sedangkan kepentingan urgent seperti BPJS Kesehatan untuk rakyat Jabar malah diabaikan, dan menunggak 300 miliyar. Inilah yang dihasilkan Gubernur terdahulu yang lebih mengutamakan dana hibah dibadingkan BPJS Kesehatan untuk rakyat Jabar. ( REDAKSI )