Kab. Bandung, REVOLUSI.co.id- Pembangunan rehabilitasi ruang kelas ada dua kategori, yaitu ada rehabilitasi ringan dan rehabilitasi sedang, disini perlu adanya pemisahan anggaran agar terlihat jelas dan terlihat tidak ada tanda tanya, agar warga dan element sekolah tahu anggaran per unit dan terlihat mana yang rebah ringan dan mana yang rehab berat.
Seperti yang terlihat di SMPN 1 Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk, yang dimana 3 ruang kelas sedang mengalami perbaikan, yang dimana dalam papan informasi proyek tertulis bahwa anggarannya kurang lebih Rp. 288 juta, dengan keterangan rehab ringan/ berat, untuk 3 unit ruang kelas.
Anggara yang cukup lumayan besar bila digunakan untuk rehab ringan saja, bahkan yang terlihat dalam rehab itu, plafon pergantian genting , serta kusen kusen yang terlihat di bongkar, namun untuk kerangka plapon dan atap tidak di bongkar sepenuh nya, ( cuplak ), .
Sedangkan untuk genting di ganti gening fiber yang mirip dengan asbes, sedangkan untuk kusennya entah akan di ganti oleh alumunium atau tidak, karena pegawainya pun tergantung dari instruksi pemegang PL yaitu CV. Bina Rizky.
Namun dalam pengerjaan rehabilitasi gedung SMPN 1 Solokanjeruk sebanyak 3 unit ruang kelas tidak ada komsultan yang memantau pembangunan itu, entah memang tidak menggunakan konsultan bangunan.
Bahkan saat ditanya pekerja nya pun mereka mengerjakan sesuai dengan instruksi pihak ke 3 saja, bahkan tidak terlihat gambar bangunan di lokasi itu.
Kini beberapa media pun sempat hadir untuk menanyakan tentang rehabilitasi ruang kelas SMPN 3 Soljer, namun tidak ada pekerja yang berani menjawab, padahal dalam pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas seharusnya ada gambar yang disediakan oleh Dinas Pendidikan Kab. Bandung. ( REDAKSI )