Kab. Bandung, REVOLUSI.co.id – Pembangunan Jalan Raya Cicalengka-Majalaya yang semula direncanakan selesai pada akhir Oktober 2024, hingga kini masih belum juga selesai. Akibat lambatnya pengerjaan jalan itu, kemacetan pun sangat parah dan merugikan para karyawan pabrik yang berada disekitar kawasan jalan itu.
Kondisi ini, diakibatkan tidak profesionalnya pembangunan rabat beton yang sekarang masih belum kunjung usai, dan dampak serius adalah kemacetan parah, ketika di jam-jam sibuk pagi dan sore hari.
Pantauan Surakt Kabar Online REVOLUSI.co.id di lokasi, ada sejumlah titik jalan yang tengah diperbaiki dan hanya ditutup seadanya serta di biarkan terbuka tanpa ada aktivitas pengerjaan,
Jalan yang di biarkan terbuka setelah selesai di keruk mempersempit ruang bagi kendaraan yang melintas. Hal ini membuat pengendara harus bersabar dalam antrian panjang, terutama di akhir pekan dan hari libur.
Seorang pengendara, Andi (34), saat ditemui disela – sela kemacetan pada Selasa (19/11), mengungkapkan rasa kecewanya, “Sudah hampir lima bulan jalan jadi sempit, kadang hujan bikin licin. Kalau terus begini, warga rugi waktu dan biaya. Tolong pemerintah segera bertindak. Apa lagi jalan yang sudah di gali, terlihat seperti kubangan dan dibiarkan berlarut -larut tanpa langsung diperbaiki,” Ungkapnya.
“Selain itu juga jalan yang diperbaikinya zig zag, mengakibatkan pengendara harus berhati – hati karena ada beberapa ruas jalan terutama dekat gerbang pabrik yang belum juga diperbaiki, membuat pengendara sering terjebak,” Jelas Andi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bandung mengatakan bahwa proyek itu, terhambat karena kendala anggaran dan masalah teknis di lapangan. “Kami sedang berupaya menyelesaikan, kendala administratif dengan pihak kontraktor. Target kami, pengerjaan bisa dilanjutkan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Aneh nya lagi kenapa pemerintah provinsi Jawa Barat, dalam pengerjaan rehabilitasi jalan raya Cicalengka Cikancung Majalaya, dalam betonnya seakan diduga tidak menggunakan K 450, seandainya menggunakan bahan betok K 450 mungkin akan cepat terselesaikan, karena K 450 cepat kering dan tidak menunggu lama untuk dipergunakan kembali jalannya setelah betonisasi selesai.
Kalau dilihat dari pasca betonisasi jalan raya Cicalengka Cikancung Majalaya, dalam penutupannya cukup lama dan diduga itu menggunakan Beton K 350 yang dimana untuk dipergunakan kembali memakan waktu satu bulan. Tapi seandainya kualitas beton nya K 450, dalam waktu 24 jam atau sekitar 3 hari pun sudah dapat dipergunakan tidak memakan waktu lama untuk penutupan jalan.
Jadi disini siapa sebenarnya yang salah perhitungan apakah pemerintah yang salah perhitungan sehingga penutupan jalan memakan waktu berminggu -minggu, padahal seandainya menggunakan beton K 450, (pesrek) 3 hari pun jalan sudah dapat dipergunakan
Warga mendesak pemerintah daerah dan kontraktor untuk segera mengambil langkah tegas agar proyek ini tidak menjadi beban masyarakat lebih lama lagi.
Kemacetan yang terus terjadi bukan hanya berdampak pada waktu perjalanan, tetapi juga merugikan sektor ekonomi setempat. Pasar tradisional dan usaha kecil di sekitar jalan melaporkan penurunan omzet akibat sulitnya akses bagi pembeli.
Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan dan mempercepat penyelesaian proyek ini demi kelancaran aktivitas sehari-hari dan pemulihan ekonomi lokal. “Kalau tidak segera selesai, ini bisa jadi masalah besar yang merugikan kita semua,” kata Lilis, seorang pedagang di Tanjunglaya.
Kini, perhatian publik tertuju pada keseriusan pemerintah dalam menuntaskan proyek yang telah lama dinantikan ini. Akankah pembangunan Jalan Raya Cicalengka-Majalaya kembali bergulir, atau akan terus menjadi simbol mangkraknya pembangunan di daerah? Waktu yang akan menjawab. (R***)