Kab. Bandung, REVOLUSI.co.id – Rotasi dan promosi di tubuh Kementrian Agama Kabupaten Bandung, diduga berbau kepentingan, hal ini, terlihat dari pengangkatan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Bandung, lebih diutamakan golongan II.
Bahkan menurut sumber, bahwa pengangkatan itu tidak mencerminkan norma -norma senioritas dan berdasarkan golongan, karena terlihat di Kemenag Kab. Bandung, masih ada golongan IV yang sudah seharusnya diberdayakan menjadi kepala KUA, namun yang terjadi malah diabaikan.
Bahkan dalan rotasi dan promosi yang sudah dilaksanakan beberapa Minggu yang lalu ada 7 Kepala KUA yang diangkat dari golongan III, hal ini penuh dengan dugaan yang tak sedap dilingkungan Kemenag, bahkan ada yang mengatakan bahwa rotasi dan promosi yang telah dilaksanakan penuh dengan kepentingan.
Bahkan ada yang menduga untuk asesmen saja, golongan III di duga digelar secara mendadak, bahkan ada yang mengatakan 3 bulan sebelum pelantikan digelar asesmen terhadap golongan III. Duga dugaan seperti itu muncul setelah pemberitaan dari Surat Kabar Online REVOLUSI.co.id.
Bahkan ada beberapa ASN Kemenag yang golongan IV mengatakan Bahwa pelantikan Kepala KUA seolah – ada sesuatu hal yang menghampiri, karena sebelum golongan III yang dipromosikan sebagai kepala KUA harus nya golongan VI.
Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang Narasumber yang enggan disebutkan identitasnya, saat dihubungi, mengatakan,” Rotasi dan promosi ini seakan hanya untuk ASN golongan III saja, karena 3 bulan menjelang lepantikan ASN golongan III melakukan asesmen,” jelasnya.
Bahkan tidak ada yang menawarkan kepada golongan IV untuk asesmen, seolah -olah ini misi tersembunyi, bahkan perkataan Kasubag TU Asep, uang mengatakan bahwa golongan VI tidak mau asesmen itu bohong, karena saya sendiri tidak pernah ditawari untuk ikut asesmen,” Jelasnya.
“Jadi dalam rotasi dan promosi yang dilaksanakan di Kementrian Kab. Bandung dugaan saya telah terjadi KKN, dengan cara ada penawaran kepada golongan III. Maka untuk itu saya pun sangat menyayangkan dengan hal itu,” Jelasnya.
Sangat kentara sekali adanya Indikasi KKN di tubuh Kemenag Kab. Bandung, karena 2 penghulu yang berasal dari KUA Bojongsoang yang nota Bene masih golongan III, langsung di promosikan sebagai Kepala KUA, dan dilantik dua duanya,
Hal ini yang menjadi sorotan di publik terutama dilingkungan Kemenag Kab. Bandung, yang dimana golongan VI tidak sama sekali diberitahu, bahwa akan ada promosi dan tidak di beritahukan untuk melaksanakan asesmen.
Bahkan beberapa ASN dilingkungan Kemenag Kab. Bandung merasa kecewa, karena hanya golongan III yang diutamakan, dan sudah seharusnya menjadi evaluasi bagi Kemenag Kanwil Jawa Barat.
“Ya kalau kecewa ya memang kecewa karena kami sebagai ASN di Kemenag golongan VI merasa dilangkahi oleh ASN golongan III, bisa -bisa nya yang di promosikan ASN golongan III, yang lebih hebat lagi penghulu di KUA Bojongsoang,inisial A dan inisial S, kedua penghulu jadi Kepala KUA yang nota Bene masih golongan III,” Terangnya.
“Jujur saya tidak diberitahukan bahwa, untuk menjadi Kepala KUA harus dengan syarat asesmen dan kami pun tidak diberitahukan kapan pelaksanaan asesmen dilaksanakan. Maka nya saya bingung, kenapa yang golongan III, bisa mengikuti asesmen tapi yang golongan VI tidak bisa mengikuti,” Jelas salah seorang ASN golongan IV yang enggan indentitasnya disebutkan. (R***)