Kab. Bandung, REVOLUSI.co.id– Pernyataan Ketua KPU Kabupaten Bandung,, terlihat tidak fair karena dalam pernyataan di debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, KPU menyatakan bahwa ini, adalah debat pasangan calon jadi setiap pertanyaan dapat di jawab oleh Calon Bupati atau Wakil Bupati.
Hal ini sangat mengejutkan sekali karena masyarakat pun ingin mengetahui sejauh mana kecerdasan Calon Bupati dan Calon wakil Bupati, bila debat seperti ini maka tidak akan tercermin kemampuan dari seorang Calon Bupati dan Wakil Bupati.
Dalam debat ini akan terjadi saling serobot antara Calon Bupati dan Wakil Bupati untuk menjawab dari lawannya. Seharusnya KPU menerapkan sistem siapa yang di tunjuk diberi pertanyaan itu yang seharusnya menjawab. Maka ketertiban akan teratur dalam menjawab pertanyaan.
Terlihat dari debat kali ini, Rabu (30/10), yang dimana Calon Wakil Bupati Bandung dari Paslon no urut 2, tidak pernah berkomentar bahkan tidak pernah menjawab atau berucap satu patah pun.
Berarti ini terlihat kualitas dan kuantitas Paslon no urut 1 lebih unggul dari Paslon no urut 2, yang dimana no urut 1 saling bahu membahu menyuarakan jawab jawaban dari Paslon no urut 2.
Sedangkan no urut 2 hanya Calon Bupati nya saja yang menjawab dan memberikan pertanyaan, ini jelas wawasan Paslon no urut 1, melebihi wawasan dari Paslon no urut 2 yang dimana Paslon no urut 2 tidak bisa menjawab dengan bahu membahu antara Calon Bupati dan wakil Bupati Bandung, bahkan cenderung di kuasai oleh Calon Bupati nya saja, sedangkan wakil Bupati nya Alie Syakieb, tidak sepatah kata pun berbicara.
Disini terlihat kualitas dan kuantitas Paslon yang cerdas kedua duanya, dan masyarakat pun bisa menilai, dalam debat Paslon yang diselenggarakan oleh KPU, mana yang cerdas kedua nya mana yang hanya cerdas seorang, yang mana yang akan bahu membahu membangun Kab. Bandung, yang mana yang hanya seorang diri.
Terlihat dari cara menjawab pertanyaan dari Paslon 1, Paslon 2 banyak didominasi oleh calon Bupati Bandung Dadang Supriatna, sedangkan untuk wakilnya Alie Syakieb, nya bisa menjawab beberapa detik saja.
Disinilah terlihat KPU tidak diduga berat sebelah karena tidak ada tanya jawab calon wakil Bupati dan Calon Wakil Bupati, ini cenderung debat Bupati, bukan debat pasangan calon. Hal ini perlu adanya evaluasi terhadap KPU yang telah menyuguhkan depat, seolah rekayasa. (R***)